anonn say :

As we grow up, we learn that even the one person that wasn't supposed to ever let us down, probably will. You'll have your heart broken and you'll break others' hearts. You'll fight with your best friend or maybe even fall in love with them, and you'll cry because time is flying by. So take too many pictures, laugh too much, forgive freely, and love like you've never been hurt. Life comes with no guarantees, no time outs, no second chances. you just have to live life to the fullest, tell someone what they mean to you and tell someone off, speak out, dance in the pouring rain, hold someone's hand, comfort a friend, fall asleep watching the sun come up, stay up late, be a flirt, and smile until your face hurts. Don't be afraid to take chances or fall in love and most of all, live in the moment because every second you spend angry or upset is a second of happiness you can never get back.



klik! klik! klik!

we are connceted!!

25 August 2011

Ramadhan yang melangkah pergi

assalamualaikum....

alhamdulillah syukur dpt kita semua menunaikan rukun islam ketiga....Ramadhan yang bakal pergi akan meninggalkan kita..we wish that amalan kita diangkat dan diterima...Ramadhan yang memberi kita seribu kemanisan....

Dari Abu Hurairah radhiyallohu anhu, beliau berkata, “Rasulullah shallallohu alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan sabdanya:
قَدْ جَاءَكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ يُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ الشَّيَاطِينُ فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ
"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang mubarak (diberkahi). Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan dibelenggu. Juga terdapat dalam bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang tidak memperoleh kebaikan lailatul qadr, maka ia orang yang terhalang dari kebaikan." (HR. Nasa`i dan Ahmad serta dinyatakan shahih oleh Albani).


bersyukur kerana masih berpeluang merasa nikmat Ramadhan tahun ini..dan ingat Ramadhan akan datang belum pasti milik kita....



Rasulullah s.a.w bersabda : “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan
dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala daripada Allah, dosanya yang
telah lalu telah diampuni (oleh Allah)” Hadith Riwayat Bukhari.


Rasulullah s.a.w bersabda : “Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggaman-
Nya, bau mulut orang yang berpuasa lebih baik di sisi Allah daripada aroma (haruman)
minyak kasturi.” Hadith riwayat Bukhari.


Rasulullah s.a.w bersabda : “Sesungguhnya di syurga terdapat pintu yang dinamakan
al-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu itu pada
hari Kiamat. Tidak ada seseorang pun yang akan masuk melalui pintu ini kecuali
mereka .Dikatakan: Mana orang-orang yang berpuasa? Lalu mereka semua
berdiri. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu ini selain mereka. Apabila
mereka semua telah masuk, pintu ini akan ditutup dan tidak ada seorang pun yang
akan masuk melaluinya.” Hadith Riwayat Bukhari.








 walau pun semasa post ni dibuat..Ramadhan belum pergi...namun bakal melangkah pergi

Menghidupkan Malam Lailatul Qadar     
                                                                                                                             
       Lailatul qadar dalam bahasa Arab bermakna malam kemuliaan Firman Allah Azza wa Jalla:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS.al-Qadar :3)
Seribu bulan itu sama dengan 83 tahun 4 bulan, hal itu berarti seorang yang mendapatkannya lalu beribadah padanya seakan-akan umurnya telah bertambah sebanyak 83 tahun 4 bulan yang kesemuanya diisi dengan ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan kapan sebenarnya lailatul qadar dan dari sekian banyak pendapat yang ada maka pendapat yang terkuat bahwa ia terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terlebih lagi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23,25,27, dan 29.
Malam itu adalah pelebur dosa-dosa di masa lalu, Rasulullah shallallohu alaihi wasallam bersabda:
وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.
"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar' semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." (HR. Bukhari dan Muslim)
          Menghidupkan Lailatul qadar adalah dengan memperbanyak ibadah-badah berupa shalat malam, membaca al-Qur`an, zikir, membaca shalawat dan berdoa. Aisyah radhiyallohu anha ketika menggambarkan mujahadah Rasulullah shallallohu alaihi wasallam di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, beliau mengatakan,
Jika sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan telah masuk maka beliau mengencangkan kain sarungnya (tidak menggauli lagi istri-istrinya), menghidupkan malamnya dan membangunkan anggota keluarganya(HR. Bukhari dan Muslim)
Jika seseorang mendapatkan karunia bertemu dengan lailatul qadar dianjurkan membaca doa ini :
اَللّهُمّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فاَعْفُ عَنِّي
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf,  suka memaafkan, maka maafkanlah aku." (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah serta dishahihkan oleh Albani)
 
  
I'tikaf di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan
     I'tikaf dalam bahasa Arab berarti berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, untuk melakukan suatu pekerjaan tertentu. Sedang dalam istilah syar'i, i'tikaf berarti berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah dengan sifat dan cara tertentu sesuai yang telah diatur oleh syari'at.
I'tikaf merupakan salah satu sunnah yang telah ditinggalkan oleh kebanyakan ummat Islam padahal ibadah ini tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah shallallohu alaihi wasallam walaupun sekali hingga wafat beliau, seperti yang diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha:
"Sesungguhnya Nabi shallallohu alaihi wasallam selalu i'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau meninggal dunia, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sesudah beliau." (HR. Bukhari dan Muslim)
       Tabi’in yang mulia Al Imam Ibnu Syihab Az Zuhri berkata, “Sangat mengherankan keadaan kaum muslimin, mereka telah meninggalkan i’tikaf padahal Nabi r tidak pernah meninggalkannya sejak masuk ke kota Medinah hingga wafatnya”
           Diantara keutamaan ibadah I’tikaf, dia merupakan wasilah (cara) yang digunakan oleh Nabi shallallohu alaihi wasallam untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar sebagaimana dituturkan oleh Abu Said Al Khudri radhiyallohu anhu,
“Nabi shallallohu alaihi wasallam telah  beri’tikaf di sepuluh awal bulan Ramadhan, kemudian beliau beri’tikaf di sepuluh pertengahan, kemudian beliau bersabda: “Sesungguhnya saya telah beri’tikaf sepuluh awal (bulan Ramadhan) (untuk) mencari malam Lailatul Qadar kemudian saya beri’tikaf di sepuluh pertengahan (Ramadhan) kemudian saya didatangi (malaikat) lalu dikatakan kepadaku: Sesungguhnya malam Lailatul Qadr itu di sepuluh akhir (bulan Ramadhan), karenanya siapa di antara kalian yang mau beri’tikaf, maka hendaknya dia beri’tikaf! Maka beri’tikaflah manusia (para sahabat) beserta beliau …” (HR. Bukhari dan Muslim)
        Maka bagi kita yang merindukan malam seribu bulan mari mendekat ke rumah-rumah Allah di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, tuntaskan segala kesibukan dan urusan duniawi anda sebelum malam-malam mulia tersebut karena uswah hasanah kita telah mencontohkan dengan pelbagai kesibukan yang beliau miliki namun dalam setiap tahunnya beliau ‘cuti’ selama sepuluh hari untuk konsentrasi bertaqarrub dan bermunajat kepada Rabbnya. Seharusnya paling tidak setiap kita pernah merasakan bagaimana keindahan i’tikaf walaupun  hanya sekali dari umur yang Allah berikan kepadanya.


wallahuallam

 

No comments: